Jakarta, PP PDUI – Sampai saat ini, Indonesia masih memiliki Angka Kematian Bayi (AKB) serta Angka Kematian Balita (AKBAL) yang cukup tinggi, dan menjadi sasaran prioritas pembangunan di Indonesia. Berdasarkan data SRS Litbang, kematian balita 62,8% terjadi di rumah sakit dan 24,4% terjadi di rumah dan 6,5% terjadi di Fasilitas k]Kesehatan lainnya sedangkan 3,9% dalam perjalanan menuju Fasilitas Kesehatan. Selain itu, pada analisis lanjut Riskesdas menunjukkan bahwa kepemilikan buku KIA meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak, cakupan imunisasi bayi 2 kali lebih banyak, cakupan kunjungan neonatal 1,8 kali lebih banyak, cakupan balita yang mendapatkan vitamin A 2,47 kali lebih banyak, balita yang ditimbang dalam 6 bulan 2,8 kali lebih banyak. Kemudian kejadian balita kurus dan sangat kurus serta balita gizi buruk dan kurang 6 % lebih sedikit. Hal tersebut menunjukkan bahwa Buku KIA cukup efektif dalam merubah perilaku ibu hamil dan ibu balita untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan balitanya.
 
Berangkat dari data tersebut di atas, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Kesehatan Keluarga, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menggelar Pertemuan Penguatan Organisasi Profesi dalam Pemanfaatan Buku KIA di Hotel Manhattan, Kuningan Jakarta Selatan. Pertemuan yang dilaksanakan pada Tanggal 26-28 Februari 2020 ini dihadiri oleh Peserta Daerah dan Peserta Pusat, terdiri dari Dept. IKA – Rs, Dinas Kesehatan, lintas program dan Organisasi profesi termasuk didalamnya PDUI di tingkat cabang. Peserta daerah berfokus di 15 provinsi sebagai daerah focus intervensi, PDUI mengirimkan perwakilannya masing2. Sedangkan peserta pusat PP PDUI di wakilkan oleh Dr. Hartati B. Bangsa dan Dr. Andi Fadlan Irwan.  
 
Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan Kesehatan Ibu dan anak/balita dengan pemanfaatan buku KIA serta memperkuat peran organisasi profesi dan rumah sakit untuk fungsi monitoring dan evaluasi demi keberlangsungan dan juga keberhasilan program tsb.  
 
Pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini juga menyajikan berbagai topik dan materi yang berhubungan dengan permasalahan Kesehatan Ibu dan Anak yang disampaikan oleh beberapa Narasumber. Selain itu di akhir pertemuan, masing–masing peserta diminta membuat rencana kegiatan dan rencana tindak lanjut sebagai bentuk usaha yang konkrit terhadap program tersebut. 
 
Setiap Negera pasti memiliki cita-cita untuk menjadi maju dan berkembang khususnya di bidang kesehatan, karena kesehatan merupakan tiang utama dalam suatu negara. Dibutuhkan kerjasama dari semua stakeholder demi tercapainya pembangunan kesehatan yang berkeadilan, yang tentu saja tidak berfokus kepada kuratif saja tapi juga preventif dan promotif. Perhimpunan Dokter Umum Indonesia sebagai satu–satunya  organisasi profesi yang menghimpun seluruh Dokter Umum di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung dan bersinergi baik di tingkat pusat maupun cabang demi Indonesia Sehat dan berdaya dengan kualitas SDM yang unggul.

Call Center

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia

Pengurus

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia

Jl.Dr.GSSY Ratulangie No.29 Jakarta Pusat 10350

ABOUT US